#Question
@Yusuf Saiful Khaibar
Pahalanya sama atau enggak kalo baca Al qur'an+terjemahan dan kalo baca Al quran tanpa terjemahan..?
#Answer
@Muhammad Satria Andika
Artinya: "Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka dia akan mendapatkan pahala berupa satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Dan Saya tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim satu huruf, tapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf". (HR. At-Tirmidzi Fadhailul Qur’an No 2910).
Kata membaca dalam mu’jamul wasith disebutkan bahwa maknanya adalah mengikuti kalimat-kalimat yang dibaca dengan melihat dan mengucapkannya. Sehingga membaca ayat dalam Al-Quran maksudnya adalah mengucapkan lafadznya dengan cara melihat tulisannya atau dengan hafalan.
Jadi, membaca Al-Quran yang dikategorikan akan mendapat pahala sesuai dengan apa yang disabdakan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits diatas, yaitu dengan mengucapkannya yang sekiranya pembaca bisa mendengar suaranya sendiri, baik itu membaca dengan melihat mushaf atau lewat hp dan lain sebagainya.
Dan dinamakan 'membaca', minimal terdengar oleh diri sendiri (lirih), ada gerakan bibirnya juga. Jika hanya mengucapkan dalam hati, maka tidak dimasukkan dalam kategori membaca. Penjelasan lengkapnya disini --> http://ask.fm/Jagoan2/answers/137556402810
"Kalau membaca Al-Qur'an terjemahan dan yang ada artinya tidak mendapatkan pahala karena dianggap membaca buku biasa"
Pernyataan diatas harus diluruskan, Al-Qur'an diturunkan bukan sekedar dibaca, namun tujuan utamanya adalah agar dipelajari dan dipahami maknanya, mendalami esensi isinya, agar perintah-perintah didalamnya dapat di implementasikan dalam suatu amalan atau tindakan yang nyata.
Silakan dibaca juga, bagaimana metode para sahabat nabi ketika membaca dan menghafal Al-Qur'an --> http://ask.fm/Jagoan2/answers/135536785274
Ini artinya tujuan utama dari membaca dan menghafal Al Qur'an adalah memahami maknanya, mengerti kandungannya, dan beramal dengannya. Adapun membaca dan menghafalnya adalah sebagai perantara yang mengantarkan kepada (pemahaman) makna-makna yang terkandung di dalamnya. Maka menjadi kewajiban kita untuk mempelajari isi kitabullah, sebagaimana ciri orang yang bersifat rabbani (baca surat Ali-Imran ayat 79).
Berbeda lagi jika hanya membaca terjemahannya saja, ini tidak dikatakan membaca Al-Qur'an. Maka dia tidak mendapatkan pahala membaca huruf-huruf Al-Quran yang telah diterangkan oleh Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam dalam hadits diatas. Dan sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk mentadabburinya/memahami kandungannya (lihat surat Muhammad ayat 24), bukan sekedar membacanya saja.
Wallahu a'lam bishawab.
@Yusuf Saiful Khaibar
Pahalanya sama atau enggak kalo baca Al qur'an+terjemahan dan kalo baca Al quran tanpa terjemahan..?
#Answer
@Muhammad Satria Andika
Artinya: "Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka dia akan mendapatkan pahala berupa satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Dan Saya tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim satu huruf, tapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf". (HR. At-Tirmidzi Fadhailul Qur’an No 2910).
Kata membaca dalam mu’jamul wasith disebutkan bahwa maknanya adalah mengikuti kalimat-kalimat yang dibaca dengan melihat dan mengucapkannya. Sehingga membaca ayat dalam Al-Quran maksudnya adalah mengucapkan lafadznya dengan cara melihat tulisannya atau dengan hafalan.
Jadi, membaca Al-Quran yang dikategorikan akan mendapat pahala sesuai dengan apa yang disabdakan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits diatas, yaitu dengan mengucapkannya yang sekiranya pembaca bisa mendengar suaranya sendiri, baik itu membaca dengan melihat mushaf atau lewat hp dan lain sebagainya.
Dan dinamakan 'membaca', minimal terdengar oleh diri sendiri (lirih), ada gerakan bibirnya juga. Jika hanya mengucapkan dalam hati, maka tidak dimasukkan dalam kategori membaca. Penjelasan lengkapnya disini --> http://ask.fm/Jagoan2/answers/137556402810
"Kalau membaca Al-Qur'an terjemahan dan yang ada artinya tidak mendapatkan pahala karena dianggap membaca buku biasa"
Pernyataan diatas harus diluruskan, Al-Qur'an diturunkan bukan sekedar dibaca, namun tujuan utamanya adalah agar dipelajari dan dipahami maknanya, mendalami esensi isinya, agar perintah-perintah didalamnya dapat di implementasikan dalam suatu amalan atau tindakan yang nyata.
Silakan dibaca juga, bagaimana metode para sahabat nabi ketika membaca dan menghafal Al-Qur'an --> http://ask.fm/Jagoan2/answers/135536785274
Ini artinya tujuan utama dari membaca dan menghafal Al Qur'an adalah memahami maknanya, mengerti kandungannya, dan beramal dengannya. Adapun membaca dan menghafalnya adalah sebagai perantara yang mengantarkan kepada (pemahaman) makna-makna yang terkandung di dalamnya. Maka menjadi kewajiban kita untuk mempelajari isi kitabullah, sebagaimana ciri orang yang bersifat rabbani (baca surat Ali-Imran ayat 79).
Berbeda lagi jika hanya membaca terjemahannya saja, ini tidak dikatakan membaca Al-Qur'an. Maka dia tidak mendapatkan pahala membaca huruf-huruf Al-Quran yang telah diterangkan oleh Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam dalam hadits diatas. Dan sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk mentadabburinya/memahami kandungannya (lihat surat Muhammad ayat 24), bukan sekedar membacanya saja.
Wallahu a'lam bishawab.
0 komentar:
Posting Komentar